Dukung kami untuk terus menyajikan serial liputan yang melayani masyarakat terpinggirkan dan mengawasi kekuasaan agar tidak ugal-ugalan.
Setiap orang berhak memiliki tempat tinggal yang layak. Ini telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR) yang telah diratifikasi Indonesia pada 2005. Namun, selama ini negara tidak hadir secara efektif, dan…
Sekelompok warga Jakarta membentuk koperasi perumahan sebagai cara untuk mewujudkan hunian layak di kota Jakarta. Koperasi ini menjadi pengejawantahan pembangunan hunian komunal di tengah harga tanah yang tak lagi terjangkau. Dari kampung kota, tergusur, tinggal sementara di rumah bedeng, sekarang…
Rumah adalah hak, bukan barang dagangan, dan kita bisa mengusahakannya bersama di tengah minimnya sokongan negara melalui koperasi perumahan. Di kota-kota besar, perjuangan memiliki rumah layak rasanya kian seperti mengejar bayangan. Harga tanah dan bangunan terus melambung, sementara penghasilan warga…
Pertumbuhan kota-kota yang diklaim mandiri seperti BSD dan Alam Sutera di daerah penyangga Jakarta menampilkan wajah pembangunan yang timpang: di balik pagar klaster-klaster elite yang menjual keamanan dan prestise, hidup warga pekerja upah rendah di ruang-ruang yang dibatasi aksesnya. Di…
Wardhanie, 35 tahun merupakan gambaran dari generasi milenial kelas menengah di Indonesia yang mendambakan memiliki hunian layak. Tetapi bagi Wardhanie yang bekerja di media, memiliki hunian yang terjangkau kantong dan di lokasi strategis ibarat menegakkan benang basah. Keinginan Wardhanie sebenarnya…
AKHMAD SAEKHU hanya termenung saat berbincang mengenai properti tanah. Lelaki 52 tahun ini menjadi korban penipuan penjualan tanah yang ditawarkan melalui media sosial. Saat itu, ia kepincut sebuah iklan penjualan tanah di Desa Randusari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dalam angan-angannya,…
“Duduk dulu mas, santai dulu, sebentar saya kelarin kerjaan dulu. Saya pesankan kopi ya,” ujar Gugun. Tanpa basa-basi saya langsung mengiyakan tawaran tersebut. Dengan sigap ia berjalan ke warung di sebelah rumahnya dan kembali dengan secangkir kopi panas tanpa gula…