Editor Foto
Adrian Mulya adalah fotografer di Jakarta yang senang menekuni hal-hal kemanusiaan melalui foto. Pada 2016 ia menerbitkan buku foto Winners of Life, tentang perempuan-perempuan yang menjadi tahanan politik pasca 1965.
Ia juga pernah menekuni proyek “Serabutan” pada Juli 2021, berkolaborasi dengan Artists for Digital Rights Network (A4RDN) yang mengungkap kondisi pekerja ekonomi gig.
adrian.mulya@projectmultatuli.org
Manajer Pengembangan Audiens
Setelah melanglang buana dalam berbagai aktivitas di gerakan perburuhan, para 2015 mulai terjebak dalam kehidupan di dunia maya hingga akhirnya mendapatkan penghidupan dari dunia maya. Dan sejak 2016 membangun usaha kolektif bernama Amygdala Publicist, mempromosikan film-film di bioskop atau di platfom digital, dan terlibat di beberapa festival film.
medsos@projectmultatuli.org
Jurnalis
Mulai menulis sejak menerbitkan zine hardcore punk pada 2010. Kemudian melanjutkan pembelajaran di LPM Aspirasi. Pernah bekerja sebagai jurnalis untuk Tirto.ID selama tiga tahun lebih. Sekarang menulis untuk Project Multatuli.
alfianputra@projectmultatuli.org
Editor Lepas PM English
Ary Hermawan adalah mahasiswa PhD di Asia Institute, Universitas Melbourne. Sebelum menjadi editor lepas edisi Bahasa Inggris Project Multatuli, Ary bekerja sebagai redaktur pelaksana harian berbahasa Inggris The Jakarta Post dan wakil direktur Amnesty International Indonesia. Ary mendapatkan gelar master dalam bidang jurnalisme dari Universitas Arizona.
Manajer Membership
Hingga 2020 bekerja di The Jakarta Post untuk menulis artikel explainer dan mengembangkan media sosial. Devina juga mengelola tulisan-tulisan dari pembaca untuk rubrik “Community”. Sebelum bergabung di Project Multatuli, Devina bekerja di bidang komunikasi untuk industri nonmedia. Devina suka membaca dan rekomendasi bukunya bisa ditemukan di #DevinaReads di Instagram.
devina@projectmultatuli.org
@DevinaYo
Membership Officer
Lulusan Jurnalistik di Universitas Multimedia Nusantara. Sebelumnya bekerja di Narabahasa dan pernah menjadi seorang penulis wara di sebuah agensi. Saat ini penuh waktu di Project Multatuli.
eben@projectmultatuli.org
Staf Administrasi dan Keuangan
Menamatkan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Advent Indonesia dan menjadi Finance and Admin Coordinator di Yayasan Plan International Indonesia di Program Manajemen Risiko Bencana. Bekerja untuk Indonesian Data Journalism Network (IDJN) sebagai Finance and Admin Officer.
finance.admin@projectmultatuli.org
Periset
Pernah bekerja di Tirto.id sebagai periset hingga pemeriksa fakta dari 2018 hingga Januari 2023. Biasa meneliti isu politik, kebijakan publik, misinformasi, dan dampak teknologi bagi masyarakat. Kerap aktif di Journocoders Indonesia sebagai volunteer dan juga pengajar data. Dari 2021 hingga 2023, menempuh pendidikan master di Technische Universität Ilmenau, Jerman untuk studi Media and Communication. irma.garnesia@projectmultatuli.org
Ko-produser Podkes
Jurnalis yang menemukan kecintaan jurnalisme di ranah produksi dan pembawa acara video.
Sebelum bergabung di Project M, Joan bertanggungjawab atas produksi program video Newsroom63B di Tirto.id.
Karya jurnalistiknya bisa dibaca di Tirto.id, Rest of World, Reporting Asean, dan New Naratif.
joan@projectmultatuli.org.
@jnrmngn.
Redaktur
Mantan Chief Content Officer di Haluan. Sebelumnya editor di Tirto.id dan pernah menjadi jurnalis di Rappler dan Merdeka. Mawa adalah Editorial Manager di Indonesian Data Journalism Network (IDJN).
mawakresna@projectmultatuli.org.
@mawakresna
Manajer Media Sosial
Memulai karier di dunia media sosial sejak 2011, hingga saat ini terbilang sudah lebih dari 10 tahun Niyani menggeluti bidang “social media marketing”. Mulai dari media televisi, brand, film, hingga media daring pun pernah ia tangani. Dalam perjalanan kariernya di media sosial, Niya sempat menjalani peran sebagai copywriter dan juga pengelola akun social media brand. Sebelum bergabung dengan Project Multatuli, Niya menduduki posisi sebagai Social Media Lead Talksport Indonesia di Beritagar.id dan Lokadata.id. niyani@projectmultatuli.org
Manajer Tim
Nurdiyansah Dalidjo adalah penulis/peneliti queer. Ia bergelar master untuk studi manajemen pariwisata & memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun untuk kerja-kerja di sektor pembangunan. Buku terakhirnya berjudul Rumah di Tanah Rempah, mengeksplorasi berbagai topik interseksionalitas tentang sejarah & konteks kolonialisme di Indonesia.
team@projectmultatuli.org
Jurnalis
Menjadi jurnalis sejak 2018. Selain di Project Multatuli, tulisan-tulisannya juga pernah diterbitkan di The Jakarta Post, Tirto.id, dan Jurnal Ruang.
dinda@projectmultatuli.org
@permatadnda
Manajer Multimedia
Ricky pernah menjadi pewarta foto di The Jakarta Post, asisten produser di Associated Press Television News, dan penulis di Pikiran Rakyat.
ricky@projectmultatuli.org
Redaktur Pelaksana
Menjadi jurnalis sejak 2009, untuk harian Jakarta Globe, Beritagar.id, dan BenarNews. Mala memiliki fokus pada isu hak asasi manusia, keamanan, lingkungan hidup, politik internasional, dan ekonomi. Ikut mendirikan Arungkala, perusahaan konten dan kampanye digital di Jakarta.
ronna.nirmala@projectmultatuli.org
Manajer Kolaborasi
Lulusan Universitas Indonesia dengan fokus studi Kajian Media. Konsisten di bidang pengembangan bisnis serta manajemen proyek & operasional, Sarah Hana pernah bekerja di New Naratif dan The Conversation Indonesia. Pernah juga bekerja lepas sebagai tenaga pengajar untuk MotherSchools Indonesia.
sarah.hana@projectmultatuli.org
Desainer Kampanye Digital
Pernah bekerja sebagai desainer grafis di Djakarta Magazine. Tahun 2013 memutuskan untuk menjadi desainer lepas dan terlibat beberapa festival seperti Jakarta Biennale (2013, 2015, 2017, 2021), Festival Teater Jakarta (2016), Jakarta International Literary Festival (2019), Synchronize Festival (2016, 2017, 2018), dan beberapa festival lainnya.
medsos@projectmultatuli.org
Direktur Eksekutif
Dari 2018 sampai Januari 2021 adalah Managing Editor di The Jakarta Post, tempat ia bekerja selama 18 tahun. Bersama dengan beberapa wartawan dari media lain, Evi menerima Excellence in Public Service Journalism Award dari Society of Publishers in Asia (SOPA) pada 2020 dan Tasrif Award 2020 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk kerja kolaborasinya #NamaBaikKampus. Pada 2023 Evi dinominasikan oleh Reporters Without Borders (RSF) untuk menerima Press Freedom Awards 2023 untuk kategori “Independence Award”.
evi.mariani@projectmultatuli.org
Pemimpin Redaksi / Penanggung Jawab
Pernah bekerja sebagai redaktur divisi liputan mendalam Tirto.id (2016-2021). Pengajar kelas penulisan jurnalisme Yayasan Pantau. Karya kolaborasinya mendapatkan Excellence in Public Service Journalism Award dari Society of Publishers in Asia (SOPA) pada 2020 dan Tasrif Award 2020 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
fahrisalam@projectmultatuli.org
Direktur Kolaborasi
Bekerja sebagai jurnalis dan kemudian editor di The Jakarta Post selama delapan tahun. Pada jabatan terakhirnya, ia memimpin unit multimedia dalam memproduksi webinar, video, dan artikel interaktif. Yuliasri bergabung dengan UNDP Indonesia sebagai konsultan komunikasi untuk SDG Academy Indonesia dari 2021 hingga pertengahan 2022.
yuliasri.perdani@projectmultatuli.org
Wartawan di harian Kompas. Karyanya banyak mengangkat isu sains, bencana, dan lingkungan, yang membawanya pada sejumlah penghargaan, di antaranya Mochtar Lubis Award dari Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP) pada 2008 dan 2009, serta Gold Medal dari World Association of Newspapers and News Publisher (WAN-IFRA) untuk proyek Ekspedisi Cincin Api. Menulis beberapa buku, termasuk Jurnalisme Bencana, Bencana Jurnalisme (KPG, 2010) dan Masyarakat Adat & Kedaulatan Pangan (KPG dan Kemitraan, 2021). Arif adalah Japan Foundation Fellow pada 2013-2014 di Wako University.
Saat ini adalah Direktur Eksekutif Project Multatuli. Dari 2018 sampai Januari 2021 adalah Managing Editor di The Jakarta Post, tempat ia bekerja selama 18 tahun. Bersama dengan beberapa wartawan dari media lain, Evi menerima Excellence in Public Service Journalism Award dari Society of Publishers in Asia (SOPA) pada 2020 dan Tasrif Award 2020 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk kerja kolaborasinya #NamaBaikKampus. Pada 2023 Evi dinominasikan oleh Reporters Without Borders (RSF) untuk menerima Press Freedom Awards 2023 untuk kategori “Independence Award”.
Saat ini Fahri Salam adalah Pemimpin Redaksi di Project Multatuli. Pernah bekerja sebagai redaktur divisi liputan mendalam Tirto.id (2016-2021). Pengajar kelas penulisan jurnalisme Yayasan Pantau. Karya kolaborasinya mendapatkan Excellence in Public Service Journalism Award dari Society of Publishers in Asia (SOPA) pada 2020 dan Tasrif Award 2020 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Ary Hermawan adalah editor lepas Project M English dan mahasiswa PhD di Asia Institute, Universitas Melbourne. Sebelum menjadi editor lepas edisi Bahasa Inggris Project Multatuli, Ary bekerja sebagai redaktur pelaksana harian berbahasa Inggris The Jakarta Post dan wakil direktur Amnesty International Indonesia. Ary mendapatkan gelar master dalam bidang jurnalisme dari Universitas Arizona
Dosen dan Kepala Program Doktoral di Departemen Politik dan Pemerintahan di Universitas Gadjah Mada (UGM). Amalinda menyelesaikan gelar doktornya di Universiteit van Amsterdam.
Editor senior di The Jakarta Post, tempatnya berkarya dalam jurnalisme selama lebih dari 20 tahun. Pernah menjabat sebagai Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan merupakan salah satu pendiri Bung Hatta Anti-Corruption Award.
Direktur Pusat Studi Hukum HAM (HRLS) 2015-2019 dan dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Sebelumnya mengajar di fakultas yang sama di Universitas Airlangga. Menyelesaikan gelar doktor di bidang hukum di Leiden University.
Wartawan Kompas selama 31 tahun sejak 1984. Penerima Yap Thiam Hien Award pada 2013. Dikenal karena tulisan-tulisannya yang menjadi dasar bagi jurnalisme yang sensitif gender di Indonesia.
Mantan Deputi Editor The Jakarta Post. Di sana, ia kerap meliput isu politik, hukum, dan hak asasi manusia. Lulus dari Columbia Journalism School pada 2016 dengan gelar master untuk studi jurnalistik.
Seorang jurnalis di The Gecko Project. Sebagai jurnalis, Margaret berfokus pada isu politik, kebijakan publik, HAM dan keamanan di Indonesia. Peraih beasiswa Chevening dengan gelar master dalam bidang Culture and Conflict in Global Europe dari the London School of Economics and Political Science.
Dosen jurnalistik di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Mantan Deputi Editor The Jakarta Post. Meraih gelar master untuk Studi Asia Pasifik dari Australian National University pada 2017.
Pendiri Indonesian Data Journalism Network (IDJN). Telah mengerjakan sejumlah liputan investigasi, termasuk soal kasus kekerasan seksual di kampus-kampus Indonesia yang terbit di Tirto.id pada 2019. Liputan tersebut meraih Excellence in Public Service Journalism Award dari Society of Publishers in Asia (SOPA) pada 2020. Sebagai penerima beasiswa Chevening, ia meraih gelar master untuk studi Jurnalisme Data dari Birmingham City University pada 2018.