Serial #MasyarakatAdat adalah bukti dari misi kami untuk melayani yang terpinggirkan dan mengawasi kekuasaan agar tidak ugal-ugalan. Kami mengangkat cerita-cerita dari daerah terpencil di Indonesia, dari orang-orang yang ditinggalkan dan cara hidupnya dikorbankan demi pembangunan. Dalam serial ini, kami juga berfokus pada cerita perempuan adat yang memimpin perjuangan untuk mendapatkan keadilan.
Dukung kami untuk terus menyajikan serial liputan yang melayani masyarakat terpinggirkan dan mengawasi kekuasaan agar tidak ugal-ugalan.
Jam dinding masih menunjukan pukul 06.20 WIT saat Aminah Kader (52), warga kelurahan Goto, Kecamatan Tidore Pulau, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara bergegas menuju pasar. Dengan menumpang becak motor (bentor), Aminah tak butuh waktu lama untuk sampai di pasar yang…
Orang Rimba hadapi ancaman pangan setelah hutan di Air Hitam digulung untuk program transmigrasi dan industri sawit. Kini mereka menuntut wilayah adatnya kembali. Pada 2015, Meriau mengaku telah bertemu “tuhan”. Dalam pertemuan itu “tuhan” bilang telah menanggapi permintaan Meriau. “Kami…
Arus pembangunan modern di Indonesia telah membentuk persepsi bahwa ekonomi harus terus bertumbuh, dan hal-hal yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk pelestarian alam dan adat, patut ditinggalkan atau di-modern-kan. Wabah Covid-19, akan tetapi, memperlihatkan banyak hal bisa dipelajari dari kearifan…
Masyarakat adat Boti di Timor Tengah Selatan, NTT, gerak cepat saat Covid-19 mengancam provinsi. Kedekatan mereka dengan alam membuat mereka mandiri dan mampu karantina. “Tidak perlu dibantu, negara tidak perlu pusing dengan desa Boti!” Kalimat itu diucapkan Balsasar O.I Benu…
Di tengah pandemi Covid-19, kehidupan Orang Rimba di Sarolangun, Jambi semakin rentan setelah secara terencana mereka dipaksa hidup jauh dari hutan dengan segala aturan adatnya. Sejak 1995 pemerintah berupaya memodernisasi mereka yang tinggal di hutan lewat program perumahan sosial. Pola…
Pasar Desa Bukti Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun seakan jadi episentrum yang mempertemukan Orang Rimba dengan masyarakat luar. Saban Selasa, mereka berjubel di bawah atap terpal yang menudungi para pedagang. Di dalam pasar suara pedagang pakaian berebut seru menawarkan…