#PolisiBukanPreman

Brutalitas polisi merentang dari pendekatan represif menghadapi demonstran, represi terhadap masyarakat adat di lokasi-lokasi konflik lahan perkebunan maupun infrastruktur, hingga korban salah tangkap dan penyiksaan di sel tahanan. Serial ini juga menggali kultur kekerasan itu tumbuh dari dalam internal lembaga, yang dinormalisasi dalam pencitraan polisi via tayangan-tayangan populer menangkap para kriminal kelas teri. Saking normalnya polisi melakukan kekerasan dengan tameng impunitas itu, liputan kami juga menyoroti betapa mudahnya mereka menembakkan gas air mata ke tribun stadion hingga menewaskan 135 suporter sepakbola yang dikenal Tragedi Kanjuruhan, kematian terbesar dalam sejarah sepakbola Asia. Menjadi salah satu institusi dengan anggaran publik terbesar setiap tahunnya, tindak-tanduk Polri justru menjadi alat kekerasan negara dan melayani penguasa. (Project M/Arief Priyono)

Dukung kami untuk terus menyajikan serial liputan yang melayani masyarakat terpinggirkan dan mengawasi kekuasaan agar tidak ugal-ugalan.

Cerita Wendi Disabilitas Mental di Semarang: Dituduh Mencuri, Dipukuli Polisi, Lalu Dipenjara

Wendi, seorang disabilitas mental di Semarang dipukuli polisi karena dituduh mencuri burung. Wendi lalu divonis 6 bulan kurungan, sementara pencurinya kabur. Pagi-pagi benar Wendi, lelaki 35 tahun, sudah bersiap untuk berangkat kerja meski ia masih mengantuk, maklum jam baru menunjukkan…

Kejanggalan Kematian Joko dan Rudi di Dalam Sel Tahanan Polsek Sunggal

Dua orang lelaki paruh baya duduk di bangku penyidik Unit VI Ditkrimum Polda Sumatera Utara. Satu orang mengenakan kaos, seorang lain lagi mengenakan kemeja lengan panjang. Mereka duduk menjaga jarak dan memakai masker ikuti anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan pada…

Apriadi18 Agu 2021