MasyarakatAdat

Serial #MasyarakatAdat adalah bukti dari misi kami untuk melayani yang terpinggirkan dan mengawasi kekuasaan agar tidak ugal-ugalan. Kami mengangkat cerita-cerita dari daerah terpencil di Indonesia, dari orang-orang yang ditinggalkan dan cara hidupnya dikorbankan demi pembangunan. Dalam serial ini, kami juga berfokus pada cerita perempuan adat yang memimpin perjuangan untuk mendapatkan keadilan.

Dukung kami untuk terus menyajikan serial liputan yang melayani masyarakat terpinggirkan dan mengawasi kekuasaan agar tidak ugal-ugalan.

“Harusnya kami tak lagi berjuang”: Kisah Perempuan Batak yang Kembali Melawan Demi Tanah Adat

Ini adalah kisah empat perempuan Batak di dua komunitas adat di Sumatera Utara. Dalam kultur Batak, perempuan bukan pewaris marga dan tanah leluhur. Tetapi sejarah mencatat, ketika tanah leluhur tergusur, para perempuan Batak justru pantang mundur.  Prolog AWAL TAHUN 1977,…

Perlon Bonokeling: Tradisi Kesetaraan Peran Perempuan dan Laki-Laki di Tanah Jawa

TANGAN-TANGAN PRIA sibuk mengupas bawang-bawangan, kunyit, membuat santan, menyembelih daging, hingga menyiapkan peralatan memasak. Sekelompok pria itu mengenakan pakaian hitam, mengubah suasana Desa Pekuncen di Banyumas, Jawa Tengah, yang menyengat menjadi syahdu.  Para pria dari komunitas adat Bonokeling ini tengah…

Tannayu Hangno10 Mei 2024

Kampung Sagu Terakhir di Pulau Gebe Terancam Tambang Nikel

RAUT WAJAH Ramalan Abubakar tampak gusar. Ia hanya bisa memandang nanar, menyaksikan kebun sagu warisan di belakang pemukiman tergenang lumpur tambang nikel. Sedimentasi limbah sisa pengerukan di bukit tumpah, meluber ke areal kawasan sagu setempat. Ramalan bermukim di Kampung Umera,…

Rabul Sawal7 Mei 2024

Menuntut Hak Hutan dan Air: Kala Masyarakat Adat Dalem Tamblingan di Bali Jadi Turis di Tanah Sendiri

Masyarakat Adat Dalem Tamblingan tercatat telah ada di dua situs sakral, Danau Tamblingan dan hutan Alas Mertajati, sejak abad ke-10. Namun, beberapa dekade terakhir, situasi berubah. Masyarakat tidak lagi leluasa berada di dua situs itu tanpa izin atau membayar tiket…

Diah Pramesti19 Apr 2024

Konflik Kebun Plasma di Seruyan: Sawit Seharga Nyawa

Konflik agraria dengan perusahaan sawit di Kalimantan Tengah berujung brutalitas aparat keamanan yang membunuh seorang warga dalam aksi protes akhir tahun 2023. Sengketa lahan belum juga tuntas meski sudah puluhan tahun. I TAUFIKNURAHMAN masih tergolek lemah di kasur lipat di…

Adi Renaldi14 Mar 2024

Pohon Aren di Kampung Adat Dukuh Garut: Ditebang Kekuasaan, Ditinggal Tuntutan Zaman

Pohon aren adalah simbol kehidupan masyarakat adat di Garut. Namun, seiring produksinya yang meningkat, masyarakat Kampung Adat Dukuh justru semakin kehilangan hak ulayat atas pohon arennya.  POHON AREN Mutaqin (53) sebentar lagi panen. Umurnya belum genap tiga tahun tetapi langari…

Rofi Jaelani10 Jan 2024

Melindungi Orang Darat Punah dari Proyek Pulau Rempang

MATAHARI mulai merunduk menuju ufuk barat, cahaya merah perlahan mulai terbentang. Gelap akan segera datang saat kami tiba di hutan Kampung Sadap, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis, 2 November 2023. Saat tiba di sana, kami…

19 Tahun Masyarakat Adat di Bengkayang Melawan Konglomerasi Sawit

Sebelum kehadiran korporasi sawit, masyarakat adat Dayak Iban tidak mengenal kemiskinan. Segala macam sumber penghidupan sepenuhnya berasal dari hutan. Sawit datang, satu per satu bencana bertandang. FRANCISKA berusia 20 tahun ketika rumahnya dibakar habis oleh perusahaan perkebunan sawit PT Ledo…

Permata Adinda9 Agu 2023

Kajang yang Telah Lama Hilang

Dahulu kala, Suku Laut adalah penguasa sekaligus penjaga laut. Namun, ambisi pembangunan pada era modern perlahan memisahkan mereka dari laut, melumpuhkan kepiawaian, dan melunturkan adat yang tersisa BADAK (65) belum juga pulang dari melaut padahal hari sudah sore. Biasanya Kepala…

Bumi Perempuan Tunggu Tubang di Muara Enim: Menjaga Warisan Keluarga Demi Masa Depan Bersama

Bagi Suku Semende, harta warisan harus menjadi hak perempuan tertua dalam keluarga. KABUT TIPIS bercampur udara dingin nan sejuk begitu terasa sesaat menuju Semende, sebuah kecamatan kecil berjarak delapan jam dari Kota Palembang. Jalan berkelok dikelilingi jurang menjadi pemandangan khas…