Seandainya Aku Seorang Kurir

Project Multatuli
2 menit
Raden Siti Latifah masih memeriksa orderan setelah tiba di rumahnya di Condet, Jakarta Timur. (Project M/Felix Jody Kinarwan)

Project Multatuli dan Rupadata berkolaborasi membuat laporan interaktif untuk membuat hitungan gaji kurir. Kamu bisa mencobanya dengan mengikuti dan mengisi alur cerita yang kami buat.


Menjadi kurir bukan pekerjaan mudah. Setiap hari kami harus menjalani hari-hari berisiko di jalanan. Melaju dari jalan besar, masuk ke gang, keluar lagi, tanpa kami sadari sudah puluhan kilometer kami tempuh dan berjam-jam pantat kami menempel di sadel motor. Gaji kecil, status kerja tak jelas, minim jaminan sosial, dan segala risiko ditanggung sendiri. Padahal, kami para kurir adalah garda terdepan dari industri startup. Dan ini adalah ceritaku.

[jo]

Kembali

Namaku
Sudah beberapa bulan ini aku bekerja sebagai kurir di
Setiap hari aku bekerja lebih dari 8 jam dan menyusuri jalan paling tidak 50km per hari.
Biasanya teman-temanku bisa mengantar 100 paket per hari,
itu pun bekerja dari pagi hingga malam. Tapi kalau aku biasanya bisa mengantar paket per hari.
HITUNG

[/jo]


Periset: Fajar Nugraha, Viriya Singgih

Penata grafis: Louis Lugas

Tulisan ini adalah bagian dari serial reportase #SekrupKecil di Mesin ‘Big Tech’ yang didukung oleh yayasan Kurawal.

Terima kasih sudah membaca laporan dari Project Multatuli. Jika kamu senang membaca laporan kami, jadilah Kawan M untuk mendukung kerja jurnalisme publik agar tetap bisa telaten dan independen. Menjadi Kawan M juga memungkinkan kamu untuk mengetahui proses kerja tim Project Multatuli dan bahkan memberikan ide dan masukan tentang laporan kami. Klik di sini untuk Jadi Kawan M!

Liputan Terkait
Project Multatuli
2 menit